Kita sering menghakimi orang lain atas kesalahan mereka. Sedangkan kesalahan kita, malahan seringkali tak tampak di depan mata. Mengurusi hal-hal tak penting atas orang lain lebih kita sukai, daripada mengurusi diri sendiri.
Lalu
bagaimana kita bersikap? Bukankah itu lebih baik daripada hanya diam saja
ketika orang lain berbuat salah?
Itu salah satu statement pengaburan
fakta. Sebenarnya kita sadar kalau itu salah, sayangnya kita menyangkal karena
tak ingin orang tahu kelemahan kita.
Dan bersikap diam-cari aman tanpa
masalah, adalah sikap terburuk dari segala sikap buruk yang ada. Pencurian,
pemerkosaan, pembunuhan, penganiayaan, sadistic, kesemuanya terjadi karena
sikap diam. Diam tidak peduli. Diam tak ingin ikut kena imbasnya. Dan diam
selama bukan kita yang mengalaminya.
Padahal bukan hanya satu atau dua
orang yang bersikap diam membisu. Ratusan, jutaan manusia yang memiliki sikap
itu. Wajar saja, karena sifat umum dari manusia adalah cari aman. Selama itu
tidak ada kaitannya dengan kita, kenapa harus peduli?
Menghakimi
orang salah, diam juga salah, peduli dengan diri sendiri salah, apa yang benar
sebenarnya?
Adil. Tempatkan sesuatu pada
tempatnya. Lakukan hal yang semestinya.
Tak perlulah repot-repot orang
berpidato terlalu lama, koar-koar sana-sini cari dukungan atas masalah-masalah
yang sebenarnya kita sadar dapat menyelesaikannya sama-sama. Terlalu lama,
keburu hancur sudah korbannya. Lebih banyak orang tak sadar daripada orang
sadar. Bisa di hitung dengan jari, bisa pula di buktikan dengan mata kepala
sendiri.
Malahan kita sendiri. Sungguh ironi.
Sadar diri, itu sangat penting. Apa
yang bisa kita lakukan, lakukan! Ketika lihat kesalahan orang, ingatkan lalu
tutupi! Jangan sampai orang lain tahu, kecuali agar waspada dengan keburukan
orang itu. Selama itu tidak merugikan, selama itu tidak menimbulkan masalah
serius bersama, ingatkan lalu tutupi! Jangan menghakimi, sebagaimana kita tak
ingin di hakimi massa.
Soal diam. Diamlah ketika harus
diam. Diamlah ketika memang benar-benar perlu diam. Bila di depan kita ada
peristiwa pembunuhan, tegakah kita bersikap diam? Keburu mati tuh orang!
Lha.. nanti kita malah jadi
sasaran pembunuh lho…
Bagaimana
kalau itu kita?
Kutipan Inferno Dante dalam bukunya The
Divine Comedy :
‘Tempat
tergelap di neraka, dicadangkan bagi mereka yang tetap bersikap netral di saat
krisis moral!’
Relativitas
menghakimi adalah mengingatkan orang dengan baik. Relativitas dari diam cari
aman-tidak peduli adalah diam menjaga harga diri orang lain. Paradoks dari
mengingatkan orang akan keburukan orang lain adalah diam menjaga martabat
orang. Paradoks dari diam cari aman adalah mengingatkan orang bahwa yang di
lakukannya adalah salah, sebisa mungkin.
…..
Relativitas-paradoks. Coba temukan
dalam kehidupan sehari-hari.
Berikutnya cepat saja, soalnya
pengarang keburu ngantuk oi …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar