Jumat, 09 September 2016

Review Cerpen #1 : Pena, Mimpi-mimpi Semu, Paradoks yang Tersembunyi, dan Orang Lemah.

            Kali ini admin aka. penulis, mau nge-review cerpen-cerpennya yang di posting dalam blog ini. Review nie dibuat agar agan-agan semua mudah memilih, mana cerpen yang sesuai dengan seleranya.
            Namun perlu agan ingat, semua review cerpen adalah cerpen twist end, cerpen misteri, cerpen psychological, dan cerpen horror. Bagi agan yang gak suka keempat genre tersebut, dapat menyimak postingan yang lain.
            Peringatan : Review cerpen ini mengandung spoiler! Bagi agan yang mau langsung baca cerpennya, dapat meng-klik judul di samping ini- Pena, Mimpi-mimpi Semu, Paradoks yang Tersembunyi, dan Orang Lemah. (pilih aja sendiri…)
1.    Pena
Cerita pendek yang menggambarkan perjalanan waktu sebuah pena selama 10 hari. Dimulai dari seorang pemuda yang menemukannya secara tak sengaja, beralih pada tokoh Eiri sang penulis novel bestseller, gambaran keadaan dunia di Negara Z, dan sebagainya. Semua itu berkesinambungan dalam setiap alur yang memiliki jarak waktu tertentu, hingga mengungkap fakta akhir yang mengejutkan.
Hati-hati, ending cerita akan membuat agan shock. Tidak disarankan bagi agan yang bermental lemah.
Genre cerpen : Mystery, Psychological
Beberapa cuplikan cerpen “Pena
(H-10 (20:50- Distrik satu)
……..
Pukul sembilan tepat, tragedi mencuat. Seorang anak laki-laki tertimpa sebilah besi disamping bangunan yang sedang di renovasi. Beberapa bungkus supermi berserakan di jalanan. Dalam posisi telungkup, darah mengalir pekat dari luka-lukanya.
                        Dan di tangan kanannya, tergenggam erat sebuah pena.
                        …….
                        H-1000 Tahun Lalu
                        ……..
Tanpa perlawanan yang berarti, seluruh prajurit mencabik-cabik tubuhnya hingga nyawanya bagai setipis benang. Sang lelaki masih bertahan dari serangan para prajurit. Dengan sisa tenaga yang dimiliki, dibukanya kotak itu dan dia ambil isinya. Para prajurit menghentikan serangannya sejenak, mengamati apa yang ingin dilakukannya.
Dengan lemah, kedua kakinya berdiri tegak. Sambil menggenggam benda itu, tangannya teracung ke depan. “Suatu hari, benda ini akan mengakhiri dunia!” Kilat mencelap dari langit. “Kedua pena ini, tak ada yang dapat menghentikannya untuk memberi kutukan. Dunia ini kotor, dunia ini penuh nista dan ketidakadilan! Pantas untuk dihancurkan!”
Dia lemparkan kedua benda itu ke langit. Bersamaan dengan petir yang menyambar, dua pena itu menghilang. Hidup sang lelaki berakhir saat itu juga.)
2.    Mimpi-mimpi Semu
Mengisahkan fantasi mimpi seorang pelajar SMA yang sedang kasmaran pada gadis sekelasnya. Setiap malam, selalu ia bermimpi bertemu dengan pujaannnya dalam sebuah taman yang indah. Namun beberapa hari selanjutnya, ia tak lagi menemui mimpi itu. Ketika mimpi itu datang lagi, tak lagi indah seperti mimpi-mimpi yang lalu. Apa yang sebenarnya terjadi?
Mimpi-mimpi semu, salah satu cerpen yang dijamin akan membuat agan terbawa ke dalam alam fantasi menakjubkan, seakan agan dibawa ke alam khayali yang penuh imajinasi. Namun akhir dari itu semua adalah ending yang akan membuat agan langsung drop dan berubah rasa seketika. Setelah di tinggikan, agan akan terjatuh sejatuh-jatuhnya! (maaf lho… he..he..he..)
Cerpen ini memiliki ending mengenaskan. Tidak disarankan bagi agan yang memiliki sifat pemarah dan mudah shock.
Genre cerpen : Mystery, Psychological, Fantasy
 Cuplikan cerpen “Mimpi-mimpi Semu
…….
( Sayangnya, ku hanya bisa menikmati indah parasnya dari kejauhan. Di balik rimbun pepohonan, ku melihatnya bermain dengan alam. Kecipak air serta lantunan anggun bait-bait suci  menjadi kebiasaannya. Ketika ku tak dapat menahan diri untuk tak mendekatinya, tiba-tiba muncul semburat merah dari langit. Senja pun turun perlahan, bersamaan dengan sosoknya yang menghilang dalam keremangan.
                        Lalu sepi ku sendiri.
Saat ku terbangun, entah mengapa kurasakan getar-getar halus menjalari dadaku. Rona indahnya selalu terbayang lekat, pekat, membawaku menuju ranah khayali romansa. Bahaya sekali bila dada ini meledak.
……..
Satu hari yang lain dari biasanya, kali ini aku tidak melihat senyuman itu lagi. Dalam mimpiku, ia terlihat murung, seolah mengabaikan rayuan alam yang berusaha menghiburnya. Hawa eligi berhembus dari jiwanya, membuat bunga-bunga layu satu per satu. Sinar matanya kini meredup. Langit yang cerah kini mulai berselimut awan mendung. Apa yang terjadi? Kemana semua kebahagiaan itu lenyap? Hari ini, seakan itu bukanlah dirinya. )

3.    Paradoks yang Tersembunyi
Menceritakan seorang lelaki yang baru pulang dari kantor. Sepanjang perjalanan, ia merasa diikuti oleh seseorang. Namun saat ia menengok ke belakang, tak ada siapapun kecuali hanya sebuah bola tanpa gurat-gurat alur yang teronggok di tengah jalan.
Dengan campuran antara genre komedi dan misteri, cerita ini mampu membuat agan mengernyitkan dahi. Beberapa keanehan melingkupinya, membuat agan berusaha memahami maksudnya.
Meski begitu, cerita ini memiliki ending yang menggelikan, sekaligus membuka presepsi kita mengenai teknologi kloning yang dulu pernah populer. Apa hubungannya? Agan akan tahu sendiri setelah membacanya.
Genre cerpen : Mystery
Cuplikan cerpen “Paradoks yang Tersembunyi
…..
(Beberapa langkah ia gapai, desir aneh kembali menerpa tengkuknya. Suara tapak kaki terdengar sumbang saat ia berjalan, seakan ada yang mengikutinya dari belakang. Kepalanya menoleh ke belakang. Tak ada apapun, hanya ada bola itu di belakangnya.
Ia pun mempercepat langkahnya karena perasaannya mulai tak enak. Jantungnya berdegup tak teratur imbangi kecepatan kakinya. Perasaan ada yang mengikuti kian menguat saat sekelebat bayangan manusia ia tangkap melalui pAganngan matanya yang mengarah ke kanan bawah. Kepalanya menoleh kembali ke belakang diliputi perasaan cemas. Sekali lagi tak ada apapun, kecuali hanya bola itu yang berada di tengah jalan.
Makin cepat, ia pun berlari kencang. Sosok di belakangnya seakan memburunya beringas melihatnya melesat. Suara bola ditendang tak sengaja, menggema di udara membuktikan kalau di belakangnya memang ada yang mengikuti. Hembus nafas tak teratur terselimuti rasa takut yang benar-benar menguat. Ternyata memang ada yang mengikutinya! Semburat ketegangan mencuat dibalik rona cemasnya demi menyelamatkan diri dari sosok yang mengejarnya. Entah apapun itu, yang jelas perasaannya mengatakan sosok itu berbahaya. Badannya mencoba berkelit dari kejaran dengan menelusup ke gang-gang sempit, tak tahu sampai ke mana. )
4.    Orang Lemah
Cerpen ini mengandung kekerasan, sadistik, dan beberapa hal yang mengerikan. Sengaja di taruh pada awal review sebagai peringatan. Tidak di sarankan bagi agan yang gampang trauma dan mudah shock.
Bahkan penulis sempat sakit perut saat menyelesaikan endingnya. (Karena mules …. he..he..he..)
Menceritakan penderitaan seorang pelajar-sebagai si orang lemah, yang kerap di bully oleh teman-temannya. Kerap kali ia menerima perlakuan kasar yang tidak manusiawi dari mereka. Penganiayaan itu mencapai puncaknya, saat para pem-bully menghancurkan foto-foto ibundanya yang telah meninggal. Ia shock. Ia benar-benar kecewa. Dan itu mengantarkannya ke pintu gerbang neraka traumatis ….
Dengan gaya bahasa yang tak biasa, penulis mampu mengantarkan pembaca ke dalam misteri mengejutkan.
Genre cerpen : Horror, Psychological
Cuplikan cerpen “Orang Lemah
(Kurang puas hanya menganiaya, mereka ingin merusak segalanya tentang Dani. Sepulang sekolah, kelimanya menyerbu apartemen Dani berdengus-dengus. Ada yang menyaksikan tragedi itu, tapi emang sih sifat dasar manusia maunya aman-aman aja. Ada pula manusia lewat lalu sembunyi-itu aku, sinting merekam peristiwa itu penuh senyuman. ‘Pasti banyak subscribe di YouTube!’ kata sorot matanya.
Menggunakan tongkat bisbol, kepala di hempaskan. Kaki menjejak-jejak punggung, kursi-kursi di lemparkan. Ruang tamu jadi kapal pecah. Semua jendela kaca pecah, mereka koor berteriak senang! Dani batuk darah.
Dia jatuh telungkup ditindih, tangannya diikat jemari ke punggungnya. Helai rambut ditarik keras. Seorang raksasa ada di depannya. Tersenyum lebar. Menggenggam dompetnya. Beberapa lembar uang berpindah ke kantung kumal, oh sebuah foto hitam putih terselip.
                        Dani berteriak ‘Jangan!’
                        Mata raksasa itu membulat.
Tanpa banyak cingcong, gambar itu tercerai berai jadi serpihan yang diinjak-injak.
…..
Besoknya lagi ia berangkat. Tanpa tas, tanpa buku, seragam masih seperti kemarin, awut-awutan. Lalat-lalat merubunginya. Guru menyuruhnya cuci muka. Tapi sampai akhir pelajaran, ia tak kembali.
Kutu-kutu kepalanya berpesta pora akibat dekil sosoknya. Matanya merah, sayu. Tak ada yang benar-benar peduli-cari aman tanpa masalah. Bahkan para guru dan tetangganya begitu.
Sudah tiga hari berselang dalam hening.
Kulitnya mulai memutih pucat serupa mayat)
…..
Barangkali, review empat cerpen dulu yang admin posting. Kapan-kapan bisa di sambung lagi. Kalau ada yang mau ngasih kritik dan saran, bisa komen di bawah postingan ini.
Kalau ada yang sampai shock, admin udah nyiapin penawarnya…. He..he.. (Kayak habis kena racun ya?). Coba agan baca Cerita Kerikil Tentang Seorang Lelaki. Sengaja admin gak ngebuat reviewnya, karena cerita ini begitu menyentuh … (Nggak cocok sama genre keempat cerpen di atas, itu alasan sebenernye …)
Bagaimana menurut agan-agan?
Semarang, 09 September 2016